Pembibitan Tanaman
Pembibitan adalah kegiatan penumbuhan bibit dari benih, yang kemudian bibit-bibit ini akan dijadikan tanaman produksi di dalam greenhouse. Pembibitan dilakukan di lahan yang terpisah dengan greenhouse bagian pembesaran tanaman. Penyemaian bisa dilakukan dengan metode substrat, yaitu pada pecahan batu kecil-kecil dengan bagian bawah dilapisi plastik dan ada juga yang dengan menggunakan rockwool.Penggunaan pecahan batu kecil-kecil pada pembibitan ini adalah berfungsi agar ketika akan dilakukan pemindahan bibit ke media tanam kira-kira umur 15 hari, saat pencabutan akar tidak banyak yang putus, jika dilihat dari prosentasenya akar yang masih nempel pada tanaman adalah sebanyak 95%, selain itu akar juga kelihatan bersih sehingga menghemat waktu, tidak perlu membersihkan akar terlebih dahulu, dan medium pecahan batu ini juga cukup menghemat biaya, tidak perlu ganti yang baru walaupun sudah dipakai berkali-kali. Pada bagian bawah pecahan batu diberi lapisan plastik sebagi lapisan kedap air yang berfungsi sebagai penampung air dan nutrisi yang dialirkan atau disiramkan pada bedengan penyemaian benih tersebut, sehingga kelembapan akan terjaga.
Penyebaran benih dilakukan secara merata dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Cara ini bertujuan meningkatkan pertumbuhan dan memudahkan bibit yang tumbuh dapat menerima cahaya matahari yang cukup dan merata.
Kemudian pembibitan yang menggunakan
media rockwool ( bahan berserat
seperti spon yang anorganik dan dapat menahan banyak air juga udara). Bahan ini
berfungsi agar tidak usah membungkus akar lagi dengan rockwool saat akan melakukan pemindahan bibit untuk menuju
pembesaran atau sub cultur, selain itu juga media rockwool ini memiliki kemampuan untuk mempertahankan kelembapan dan
kandungan air hingga beberapa waktu, dan juga banyaknya serat di media ini
mengakibatkan air dan udara bisa beredar, sehingga biji mampu tumbuh dan
berkembang dengan baik. Pada bedengan atau tempat penyemaian benih yang tidak
dialiri air secara otomatis, dilakukan penyiraman dua kali dalam satu hari,
agar benih tercukupi kebutuhan air dan nutrisinya.
Untuk penyemaian benih ukuran nutrisi
yang digunakan lebih sedikit perbandingannya nutrisinya dengan air dibandingkan
dengan saat pembesaran. Pada pembenihan ukuran perbandingannya yaitu 5 cc
nutisi A dan 5 cc nutrisi B / 2 liter air, sedangkan untuk pembesaran tanaman
yaitu 5 cc nutrisi A dan 5 cc nutrisi B / 1 liter air, 5 cc = satu tutup botol
aqua. Hal ini dikarenakan pada saat pembenihan yang dipakai adalah biji,
dan di dalam biji itu sendiri sudah
tersedia cadangan makanan sebagai energi untuk pertumbuhan biji tersebut, maka
nutrisi yang diperlukan cukup sedikit saja.
Dalam menyediakan nutrisi pH meruakan hal penting
yang perlu diperhatikan juga, (karsono, S. 2013) mengatakan bahwa nutrisi
tertentu menjadi tidak tersedia bagi tanaman jika kadar pH nya berada di luar
kisaran normal, dan kebanyakan tanaman pada proyek hidroponik akan berkembang
baik pada kadar pH kisaran 5,8 sampai 6,5.