Kamis, 17 Desember 2015

Alamat Kami

alamat kami di desa. Pasucen Rt08/Rw01, Kecamatan. Trangkil, Kabupaten. Pati, jawa Tengah. info 085740475081

Rabu, 21 Oktober 2015

Bisnis Sayuran Hidroponik

Bisnis Sayuran Hidroponik

Teknik Hidroponik sangat cocok dipilih atau dipakai untuk produksi atau berkebun tanaman sayuran. Hal ini disebabkan karena mengacu dari kelebihan dari bercocok tanam dengan teknik hidroponik. Dalam teknik hidroponik tidak memerlukan lahan yang memiliki kapasitas tanah subur, hidroponik hanya memerlukan air dan nutrisi saja. Selain itu perawatan dan pemberian nutrisi bisa efisien, dan tidak memerlukan tenaga atau pekerja yang banyak. Dalam hidroponik ini pula, jumlah tanaman yang dipelihara dapat lebih banyak dalam lahan yang lebih sempit. Hal ini berbeda dengan bercocok tanam secara biasa (di tanah).

Sayuran merupakan tanaman yang selalu dibutuhkan manusia dalam kehidupan sehari hari untuk menjadi pelengkap dalam makan nasi, dan juga dibutuhkan sebagai sumber protein nabati tubuh. Oleh sebab itu, melakukan bisnis sayuran ini sangat menguntungkan dan akan dicari terus oleh konsumen. Selain itu sayuran sangat pendek umurnya, sehingga dapat cepat dipanen dan cepat pula menghasilkan duit.

Hal pertama yang harus dilakuakan oleh pemula bisnis sayuran hidroponik ini adalah, menyiapkan lahan untuk dibuat rumah plastik atau greenhouse. Kalau tidak ada lahan yang cukup bisa juga dilakukan disamping-samping rumah. Tujuan pembuatan greenhouse ini adalah untuk menjaga agar media hidroponik yang akan dioperasikan tidak terkena hujan yang akan menggangu larutan nutrisi hidroponik. Selain itu juga berguna agar lebih mudah mengendalikan hama tanaman. Dinding greenhouse menggunakan jarring / paranet, fungsinya adalah agar serangga / hama tidak dapat masuk dalam greenhouse untuk merusak tanaman.

Setelah greenhouse siap, langkah selanjutnya adalah mendesain media hidroponik sesuai dengan keinginan, baik teknik NFT, drip irigasi, teknik substrat, maupun teknik aeroponik. Biasanya untuk penanaman sayuran hidropponik dalam skala besar, teknik hidroponik yang digunakan adalah teknik NFT atau aeroponik. Hal ini dikarenakan tanaman sayuran ini ukuran dan beratnya tidak terlalu besar, sehingga lebih mudah dan lebih efisien jika menggunakan teknik NFT atau aeroponik.


Biasanya tanaman sayuran yang banyak ditanam dan dibutuhkan oleh masyarakat diantaranya adalah: tanaman sawi, selada kriting, bayam merah, bayam hijau, dan kangkung. Tanaman tanaman ini cukup mudah dalam perawatannya, dari mulai penyemaian bibit, penanaman, dan perawatan tanaman.
greenhouse hidroponik

Selasa, 20 Oktober 2015

Cara Membuat Pupuk Paket A Dan B

Cara Membuat Pupuk hidroponik Paket A Dan B

Untuk membuat atau meramu pupuk paket A dan paket B, harus diasiapkan bahan dan alatnya terlebih dahulu.

Untuk membuat Paket A dan B, masing masing terlebih dahulu disisapkan tong dengan kapasitas 50 liter,  dimasukkan air murni 45 liter terlebih dahulu. kemudian dimasukkan ramuan sebagai berikut.
ramuan pupuk hidroponik AB Mix
ramuan untuk membuat pupuk paket A dan B

masing masing campuran larutan paket A atau paket B diaduk sampai rata, sesudah rata semua, larutan ditambah air murni lagi sampai batas 50 liter. Paket A atau B disimpan masing masing tetap pada tong plastik pembuatannya, dan diutup dengan rapat.

Kamis, 15 Oktober 2015

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN HIDROPONIK

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN MELAKUKAN BUDIDAYA HIDROPONIK


Budidaya hidroponik saat ini sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat, bercocok tanaman dengan teknik hidroponik sering dijumpai pada masyarakat perkotaan. Pertanian dengan teknik hidroponik merupakan pertanian modern, yang menggunakan media tumbuhnya tanpa menggunakan tanah. Sebelum melakukan kegiatan budidaya dengan teknik hidroponik, alangkah lebih baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu tentang beberapa kelebihan dan kekurangan dalam taknik hidroponik. Berikut kelebihan dan kelemahan bercocok tanam dengan metode hidroponik:

Kelebihan budidaya hidroponik

-          Tanaman tumbuh dan berkembang dengan cepat
-          Penggunaan lahan lebih efisien, tidak memerlukan tanah
-          Penggunaan Air dan Nutrisi lebih efisien jika dibandingkan dengan pertanian konvensional
-          Memperkecil penggunaan tenaga kerja untuk perawatan
-          Mudah untuk mengendalikan Hama yang menyerang tanaman
-          Kondisi pH dan kondisi lingkungan lainnya bisa disesuaikan
-          Lingkungan kerja terlihat bersih

Kekurangan budidaya hidropponik
-          Peralatan dan bahan yang dipakai dalam budidaya hidroponik cukup mahal. Termasuk nutrisi yang digunakan, peralatan yang dibutuhkan, serta perawatan.
-          memerlukan keterampilan kuhusus untuk melakukan budidaya hidroponik.

Namun dari semua kekurangan tersebut bisa diatasi dengan kecerdasan dan kekreatifan diri kita masing masing. Budidaya hidroponik bisa memakai bahan yang tidak terpakai untuk menjadi peralatan atau bahan untuk bercocok tanam hidroponik. Missal dengan menggunakan barang bekas (botol bekas, dsb) untuk dijadikan media hidroponik. Pupuknya bisa menggunakan bahan organik (nutrisi organik).


Rabu, 14 Oktober 2015

Pengaruh Variasi Kotoran Sapi (Padat Dan Cair) Dan Limbah Cair Tahu Terfermentasi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Dengan Teknik Hidroponik

Pengaruh Variasi Kotoran Sapi (Padat Dan Cair) Dan Limbah Cair Tahu Terfermentasi Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Dengan Teknik Hidroponik



ABSTRAK

Bahan organik seperti limbah cair tahu dan kotoran sapi, mengandung unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, sehingga bahan organik tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi tanaman pada media hidroponik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi pemberian bahan organik kotoran sapi (padat dan cair) dan limbah cair tahu terfermentasi terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini menggunakan teknik Teknologi Hidroponik Sistem Terapung. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri dari 9 kelompok perlakuan dan 10 kali ulangan, dengan faktor perbedaan nutrisi. Konsentrasi yang digunakan adalah urine sapi 50 ml/ l air, POC feses sapi 6 ml/ l air, dan limbah cair tahu 30 ml/ l air dan kombinasinya sehingga diperoleh kelompok perlakuan K0 (kontrol negatif), K1 (urine sapi+air), K2 (limbah cair tahu+air), K3 (POC feses sapi+air), K4 (urine sapi+POC feses sapi+air), K5 (urine sapi+limbah cair tahu+air), K6 (limbah cair tahu+POC feses sapi+air), K7 (urine sapi+POC feses sapi+limbah cair tahu+air), K8 (kontrol positif). Data  yang  diperoleh  dari  penelitian  dianalisis  dengan  analisis  variansi (one way anova) dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada taraf signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh komposisi bahan organik terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Warna daun pada perlakuan K6 dan K4 menunjukkan warna paling hijau dibandingkan perlakuan lainnya. Secara umum nilai rata-rata jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, dan berat basah tanaman paling tinggi adalah pada perlakuan K8,  dan paling rendah pada perlakuan K0 dan K7. Pemberian limbah cair tahu dan kotoran sapi pada tanaman sawi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman sawi, namun masih kurang optimal jika dibandingkan dengan perlakuan K8. Di antara semua perlakuan, perlakuan dengan kombinasi limbah cair tahu dan POC feses sapi menunjukkan hasil yang mendekati perlakuan K8 pada semua parameter tanaman yang diamati.


Kata kunci: hidroponik, limbah cair tahu, kotoran sapi


warna daun hidroponik
K0: kontrol, K3: feses sapi+air, K6: limbah tahu+feses sapi+air,
K7: urine sapi+limbah tahu +feses sapi+air, K8: kontrol positif
jumlah daun, tinggi tanaman, panjang akar, berat segar tanaman hidroponik


Sabtu, 10 Oktober 2015

Enam Alasan Simpel Berhidroponik Ria

Enam Alasan Simpel Berhidroponik Ria


Pertambahan jumlah penduduk dunia secara langsung turut berpengaruh terhadap kebutuhan akan ruang.  Hal ini jelas akan meningkatkan luasan lahan terdegradasi yang notabene adalah lahan produktif seperti persawahan, perkebunan, atau bahkan hutan menjadi area perumahan dan bangunan industri. Alhasil, jika lahan-lahan produktif mengalami banyak alih fungsi, tidak bisa dipungkiri jika kita akan mengalami zaman modern dengan sedikit sekali lahan hijau, produktifitas pangan kita bisa jadi akan terus mengalami kelangkaan.

Kebutuhan pangan tidak melulu tergantung pada produk pangan impor, kita memerlukan pangan yang mudah didapat, cepat diproduksi, dan menyehatkan. Kita bisa menyiapkan semua kebutuhan itu secara kreatif dan menyenangkan dari tangan kita sendiri. Sistem bertanam hidroponik bisa menjadi salah satu solusi untuk memecahkan permasalahan itu di masa depan.

Di Indonesia, salah satu tokoh yang berjasa memperkenalkan teknik hidroponik adalan Bob Sadino. Melalui pengalamannya selama di Belanda, Om Bob merintis usaha hidroponik yang diperkenalkannya di supermarket KemChick. Di tangan kreatif Om Bob, sesuatu yang nampaknya asing bisa menjadi ladang penghasilan yang menggiurkan. Usahanya terbukti menginisiasi banyak orang untuk melakukan hal yang sama.

Berikut ini adalah 6 alasan kenapa kita perlu mencoba bertanam hidroponik :

1.       Tidak menyita banyak ruang

Tidak perlu repot mencari lahan untuk bertanam hidroponik. Syarat utama agar tanaman tidak mati yakni harus ada masukan cahaya matahari yang cukup dan juga nutrisi tanaman yang seimbang. Setting ruang hidroponik dapat diatur sesuai kehendak kita.

2.       Menghasilkan produk pangan yang aman, sehat, dan berkualitas

Produk pangan seperti sayur-sayuran yang kita hasilkan sendiri dari bertanam hidroponik adalah produk yang secara langsung berada dalam pengawasan kita. Beragam zat berbahaya seperti pestisida, fungisida, dan lain-lain yang biasanya ada dalam sayuran hasil pertanian konvensional dapat kita hindari. Bertanam hidroponik meski tidak bisa dipungkiri akan adanya serangan organisme pengganggu, tetapi kita bisa mengakalinya dengan mengolah setting tempat sedemikian rupa sehingga kita tidak perlu lagi menggunakan zat-zat berbahaya. Semisal;  jauhkan tanaman hidroponik dari tanaman sekitar, atau buat jaring/plastik pelindung agar tidak ada organisme yang masuk di area tanaman hidroponik.

3.       Hobi hidroponik dapat membantu kita mengurangi stress

Semua hal yang kita lakukan dengan menyenangkan dan mengasyikkan secara otomatis dapat membantu kita mengurangi stress. Bertanam hidroponik terbukti sangat menyenangkan karena  selain kita bisa mendapatkan beragam tanaman pangan hasil dari jerih payah kita sendiri, tampilan tanaman hidroponik yang hijau  dapat menjadi obyek pandang yang meneduhkan. Terlebih suara gemericik air yang mengalir di sepanjang selang/paralon seperti suara air kali di sungai-sungai pedesaan, dapat membantu kita untuk rileks melupakan sejenak penat aktivitas sehari-hari.

4.       Peluang usaha yang prospektif

Bagi kita yang mempunyai jiwa pengusaha, hidroponik dapat dimanfaatkan menjadi peluang rezeki. Kita bisa memasarkan hasil pertanian kita sendiri ke pasar-pasar terdekat. Lambat laun jika konsisten dan tekun menjalankan usaha ini,  anda dapat menjadi pengusaha sukses seperti Om Bob.

5.       Memiliki daya tarik, keunikan, dan karya seni yang tinggi

Bagi kita yang suka bereksperimen, mengelola ruang, atau melakukan kerja kreatif seperti  seni rupa, hidroponik bisa menjadi media karya yang baik. Terutama bagi kita yang kreatif mengolah setting hidroponik, sebagai contoh Pameran Instalasi Yogyakarta (JogArts) tahun 2015 yang bertajuk Infinity In Flux  memamerkan salah satu karya yang memanfaatkan teknik hidroponik. Karya ini berukuran cukup besar dan menjadi karya utama yang dipamerkan di depan gedung Taman Budaya Yogyakarta.

6.       Kegiatan yang baik untuk pemberdayaan masyarakat sekitar

Masyarakat modern membutuhkan suatu kegiatan yang menyenangkan sekaligus menguntungkan secara finansial. Bertanam hidroponik dapat menjadi alternatif kegiatan pemberdayaan bagi masyarakat. Kegiatan ini dapat dikembangkan dalam kelompok usaha masyarakat seperti Kelompok Pertanian, Kelompok Wirausaha Pedesaan, UKM dan lain-lain. Dengan ikut memberdayakan masyarakat sekitar, setidaknya kita ikut menyumbangkan tenaga bagi kemajuan negara, dan tentu saja bagi kemaslahatan kita bersama.

Lalu, tunggu kapan lagi untuk memulai berhidroponik ria?



Penulis Bergiat di Komunitas Biolaska (Biologi Pecinta Alam)UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
dapat dihubungi melalui emai : arhakz@yahoo.co.id

Rabu, 30 September 2015

Fotosintesis

Proses Fotosintesis
Fotosintesis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh tumbuhan untuk memperoleh makanan yang akan digunakan dalam pertumbuhannya. Dimana hasil akhir dari proses fotosintesi ini adalah 5 atom carbon yang kemudian akan menjadi gula.
Dalam proses fotosintesi terjadi secara dua proses atau tahapan, yang pertama adalah tahap reaksi terang dan diteruskan ke tahap reaksi gelap (disebut siklus calvin), apa maksud dari tahap reaksi terang dan reaksi gelap ini???
Reaksi terang adalah proses reaksi dalam fotosintesis yang memerlukan cahaya untuk menjalankan reaksi tersebut, sedangkan reaksi gelap adalah proses reaksi yang tidak memerlukan cahaya untuk menjalankan reaksinya.
Bagaimana tahap atau proses reaksi terang maupun reaksi gelap (siklus calvin)???
1.      Reaksi terang
Produk akhir dari reaksi terang adalah ATP dan NADPH yang akan digunakan proses reaksi dalam siklus calvin. Dalam reaksi terang terjadi proses transport electron yang di inisiasi oleh cahaya matahari (foton), dalam kloroplas terdapat tilakoid, pada membran tilakoid ini terdapat pigmen klorofil yang menyerap cahaya, terdapat dua pigmen yang bertugas untuk menyerap cahaya, yaitu pigmen P700 (kemampuan meyerap cahaya dengan panjang gelombang 700nm dengan warna sangat merah) dan P680 (kemampuan meyerap cahaya dengan panjang gelombang 680nm dengan warna merah). Kedua pingmen tersebut termasuk pigmen klorofil a, yang membedakan adalah kemampuan menyerap panjang gelombangnya. Dalam reaksi terang ini terdapat dua pusat reaksi yang disebut fotosistem, yaitu fotosistem I dengan pusat reaksi pada P700 dan fotosistem II dengan pusat reaksi pada P680.
Reaksi pertama saat cahaya matahari diterima oleh pigmen klorofil, padafotosistem II P680, terjadi penguraian molekul air (H2O) menjadi 2 atom hidrogen dan satu atom oksigen yang nanti akan berganung dengan O lainnya menjadi O2. Selanjutnya 2 elektron yang tereksitasi ditranspor melalui rantai transport elektron. Dalam rantai transport elektron yang tereksitasi ini terdapat pq/plastokinon (sebagai pembawa elektron), suatu komplek sitokrom, dan plastosianin (protein yang mengandung tembaga. Saat elettron jatuh (eksergoniknya) jatuh pada energi yang lebih rendah, akan dipungut oleh membrane tilakoid untuk disintesis menjadi ATP, proses ini disebut fotofosforilasi karena prosesnya digerakkan oleh energy cahaya.  Kemudian setelah eloktron tereksitasi ini sampai pada fotosistem I P700 dengan menggunakan lebih banyak energi dari foton foton yang diserapnya, elektron tereksitasi tersebut akan ke Fd / feredoksin (protein yang banyak mengandung besi), dan dengan bantuan enzim NADP+ reduktase, elektron tersebut disalurkan ke NADP+ sehingga menjadi NADPH (menyimpan elektro ber energy tinggi). Jadi hasil akhir dari reaksi terang adalah ATP dan NADPH dan oksigen adalah produk samping dari reaksi terang.
2.      Reaksi gelap (siklus calvin)

Produk akhir dari reaksi gelap ini adalah senyawa organik seperti gula yang digunakan sebagai makanan tanaman. Awal reaksi dari siklus calvin ini adalah fiksasi carbondioksida, yang diperoleh dari luar dengan cara membuka stomata daun. Kemudian reduksi dengan bantuan enzim rubisko atau ribulosabifosfat (RuBP) karboksilase akan diubah menjadi 3-fosfogliserat, dan kemudian mendapatkan elektron dari ATP menjadi 1, 3-bifosfogliserat selanjutnya NADPH menyumbangkan sepasang elektron sehingga menjadi Gilseraldehide 3 fosfat (G3P) atau disa disebut gula. Kemudian akhir dari siklus calvin adalah regenerasi melakukan pembongkaran kembali molekul G3P. hanya satu molekul G3P yang meninggalkan siklus calvin dan dikirim ke sitoplasma untuk berkontribusi pada pembentukan senyawa lain yang dibutuhkan oleh tanaman. molekul G3P yang tersisa tetap dalam siklus calvin digunakan untuk regenerasi RuBP, yang memungkinkan sistem untuk mempersiapkan lebih banyak CO2, untuk diperbaiki tiga molekul lebih ATP digunakan dalam reaksi regenerasi ini.

Jumat, 18 September 2015

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Hidroponik

Pupuk hidroponik di pasaran rata rata harganya lumayan mahal, hal ini lah yang mengakibatkan kebanyakan orang kalangan menengah kebawah tidak mau atau enggan untuk melakukan budidaya tanaman dengan teknik hidroponik. Bagaimana untuk menekan harga pupuk hidroponik tersebut? agar kita tetap bisa melakukan budidaya hidroponik tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi.

ada beberapa bahan organik yang bisa digunakan sebagai sumber nutrisi tanaman dalam media hidroponik, diantaranya adalah kotoran sapi baik padat maupun cair. Dalam kotoran sapi banyak terkandung bahan organik dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Selain itu juga terdapat hormon IAA atau auxin yang bisa membantu pertumbuhan tanaman.

Adapun cara untuk membuat Pupuk organik cair adalah dengan cara di fermentasi:
1. Fermentasi Urine sapi
Urine sapi difermentasikan dengan cara 10 liter urine sapi dicampur tetes tebu 250 ml dan bakteri EM4 250 ml, kemudian diaduk hingga homogen dan ditutup rapat, lalu dibiarkan selama ± 15 hari.

2. Fermentasi Feses sapi
Fermentasi kotoran padat sapi dilakukan dengan mencampur 5 liter air bersih ditambah 125 ml EM4 dan 125 ml tetes tebu kemudian diaduk, dan setelah itu dimasukkan kotoran sapi sebanyak 5 kg, diaduk hingga rata, kemudian ditutup dan didiamkan selama ± 15 hari, Selama masa inkubasi, gas metan dalam wadah dikeluarkan melalui pipa plastik. Setelah 15 hari hasil fermentasi tersebut disaring, dipisahkan antara hasil padat dan yang cair

Selasa, 15 September 2015

Pupuk Organik Cair

Sampai saat ini masyarakat desa sebagian besar masih memelihara berbagai hewan ternak di rumah-rumah. Kebanyakan hewan ternak yang dipelihara di sebagian masyarakat desa adalah sapi. Keberadaan hewan ternak ini selain akan menghasilkan keuntungan, setiap harinya juga akan menghasilkan kotoran baik berupa padat (feses) maupun cair (urine).

Kotoran sapi (feses) merupakan bahan organik yang mempunyai prospek yang baik untuk dijadikan pupuk organik, karena mempunyai kandungan unsur hara yang cukup tinggi. Dalam penelitian Arinong dan Lasiwua, (2011) mengatakan bahwa pupuk organik cair kotoran sapi berpengaruh possitif bagi pertumbuhan, tinggi tanaman, pertambahan jumlah daun dan produksi tanaman sawi.

Adanya respon pertumbuhan dan produksi yang baik pada pemberian pupuk organik cair kotoran sapi disebabkan oleh adanya nutrisi berupa hara yang terkandung. Ohorella (2012), mengatakan bahwa pupuk organik cair selain mengandung nitrogen, juga mengandung unsur  hara mikro antara lain unsur Mn, Zn, Fe, S, B, Ca dan Mg. Unsur hara mikro tersebut berperan sebagai katalisator dalam proses sintesis protein dan pembentukan klorofil.

Tabel 1. Kandungan unsur hara dalam kotoran sapi

N
P
K
Ca
Mg
Na
%
1.06
0.52
0.95
1.06
0.86
0.17

Fe
Mn
Zn
Cu
Cr

Ppm
5726
344
122
20
6

Sumber, (Hsieh S.C dan C.F. Hsieh, 1987).

Urine sapi merupakan limbah organik dari sisa-sisa metabolisme sapi yang dikeluarkan dalam bentuk cair. Urine sapi memiliki prospek yang bagus untuk diolah menjadi pupuk cair karena mengandung unsur-unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman seperti N, P, K, Ca, Mg yang terikat dalam bentuk senyawa organik. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur yang terpenting untuk proses pertumbuhan tanaman, sehingga urine sapi ini bisa menjadi sumber nutrisi alternative yang murah dalam budidaya tanaman secara hidroponik.

Walaupun pupuk organik cair dari kotoran sapi merupakan pupuk yang ramah lingkungan, tetapi  penggunaan  pupuk  organik cair ini masih memiliki kendala karena memiliki kandungan hara makro dan mikro rendah. Agar kandungan hara dalam urine sapi menjadi lebih baik, perlu dilakukan peningkatan kadar hara dalam kotoran sapi dengan menggunakan agen biologi atau bakteri, proses ini bisa disebut fermentasi.

Fermentasi merupakan  proses pemecahan senyawa organik menjadi senyawa sederhana yang melibatkan mikroorganisme. Fermentasi merupakan segala macam proses metabolisme (enzim, jasad renik secara oksidasi, reduksi, hidrolisa, atau reaksi kimia lainnya) yang melakukan perubahan kimia pada suatu subsrat organik dengan menghasilkan produk akhir. Lama waktu proses fermentasi kotoran sapi ini cukup 2 minggu saja atau sekitar ± 15 hari.

Selasa, 01 September 2015

SISTEM HIDROPONIK


Pada dasarnya sistem hidroponik secara garis besar dibagi menjadi dua sistem, yaitu: sistem pasif dan sistem aktif
1.      System pasif
System ini tidak menggunakan tenaga untuk memindahkannutrisi dan air. Untuk memenuhi kebutuhan air dan nutrisi dilakukan penyiraman manual dengan tangan secara berkala. System pasif seringkali menggunakan bahan “wicking” untuk menyerap cairan nutrisi, atau secara sederhana menggantungkan tanaman dalam larutan dengan ada tempat udara disekitar zona akar. System ini bisa berbasis di media ( menggunakan rock woll, arang sekam, zeolit, dll) atau system budaya air murni
Teknik hidroponik yang termasuk dalam system pasif diantaranya:
a.       System sumbu
Teknik ini mungkin system berbasis media yang paling sederhana dan yang paling baik untuk mengamati pembuluh kapiler. Campuran nutrisi diserap ke dalam medium lewat sumbu nilon atau kapas yang dicelupkan ke dalam wadah nutrisi.
b.      System rakit apung
Dalam system ini, tanaman mengapung di atas rakit/wadah yang mengapung di atas larutan nutrisiujung akar mencapai larutan nutrisi dan lubang yang dibuat pada rakit untuk tanaman memberikan keleluasaan bagi pertukaran udara
2.      System aktif
System hidroponik disebut aktif jika bergantung pada semacam tenaga ( biasanya listrik via pompa ) untuk menindahkan atau mengalirkan nutrisi ke zona sekitar akar. Sisterm ini biasanya digunakan untuk tanaman yang lebih besar (tomat, timun, dll) dan cenderung lebih canggih. Dalam system re sirkulasi atau daur ulang, akan lebih menghemat larutan nutrisi karana akan tersirkulasi secara continu. System dengan menggunakan pompa untuk pengairan akan lebih banyak menghantarkan oksigen ke akar tanaman, sehingga produksi tanaman lebih sehat dan lebih cepat dibandingkan dengan system pasif.
Teknik yang termasuk dalam system aktif diantaranya adalah:
a.       Teknik drip irigasi
Pompa yang duiatur dengan pengatur waktu untuk menghantarkan campuran nutrisi dengan waktu yang berkala melewati “emitters” (pipa dengan lubang) ke medium tanaman paling atas dan membiarkan nutrisi menetes ke dalam wadah dibawahnya, kemudian disirkulasikan kembali
b.      NFT (Nutrient Flow Technique)
Model sistem hidroponik NFT merupakan sistem hidroponik dengan akar  berada dalam sirkulasi atau aliran air (nutrisi) yang tipis. Sistem NFT tidak memerlukan  timer dalam pompa airnya, sebab sistem NFT mempunyai peredaran larutan nutrisi yang konstan. Menurut Cooper (1972) NFT adalah sebuah sistem yang menggunakan “film” larutan nutrisi. Film yang dimaksud adalah lapisan tipis setebal 1-3 mm yang dipompa dan dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus dengan kecepatan aliran sekitar 1-2 liter per menit. Dengan demikian akar tanaman dapat berkembang dalam larutan nutrisi tersebut. Larutan nutrisi dipompa ke dalam tempat penanaman (biasanya berupa pipa) dan mengaliri akar-akar tanaman, kemudian kembali ke dalam reservoir (bendungan). Penanaman dilakukan  dengan menempatkan semaian secara langsung ke dalam kubus rockwool di dalam lubang yang dibuat di saluran pipa, styrofoam, dan yang lainnya.

Sistem NFT sangat tergantung pada listrik, sebab jika listrik mati maka pompa tidak akan bisa hidup, dan nutrisi tidak bisa mengaliri akar-akar tanaman, sehingga akar akan terjadi pengeringan dan tanaman akan mati. Teknik NFT ini hanya bisa ditanami tanaman yang beratnya kecil atau ringan, misalnya tanaman sayur-sayuran daun sawi, seledri, bayam dan lainlain.

hidroponik narsis
hidroponik

Minggu, 30 Agustus 2015

Teknologi Hidroponik

Teknologi Hidroponik

Hidroponik secara sederhana adalah  mengembangkan tanaman dengan
memberikan  semua  nutrisi  yang  dibutuhkan  tanaman  langsung  dalam
pemasokan airnya, bukan melalui tanah. Hidroponik berasal dari kata yunani
yaitu  hydro  dan  ponics,  yang artinya air  yang  bekerja.
Pada  dasarnya  yang  dibutuhkan  tanaman  untuk  hidup  dan  melakukan
berbagai  proses  metabolisme  bukan  tanah  semata,  melainkan  juga  unsurunsur  hara  sehingga  tanaman  bisa  berkembang  dan  tumbuh  dengan  baik.
Unsur-unsur  hara  esensial  yang  dibutuhkan  dapat  dibagi  menjadi  dua
kelompok, yaitu unsur makro dan unsur mikro. Yang termasuk dalam unsur
makro adalah unsur C, H, N, O, P, K, Ca, Mg, S, sedangkan yang termasuk
unsur mikro antara lain Cl, B, Fe, Mn, Zn, Mo, dan Cu (Gardner et al., 2008).
Media  hidroponik  akan  lebih  efisien  untuk  menyediakan  berbagai
unsur-unsur esensial  bagi tanaman, karena  nutrisi  langsung diberikan dalam
bentuk terlarut dalam air. Dengan demikian media hidoponik lebih baik bagi
tanaman  dalam  hal  penyerapan  nutrisi,  karena  tanaman  tidak  perlu  lagi
memperpanjang akarnya masuk ke dalam tanah untuk mencari nutrisi sebagai
keperluan  pertumbuhanya.
 Hasil  penelitian  yang  pernah  dilakukan  oleh
Soethama  dan  Sukadana  (n.d)  menunjukkan  bahwa  kualitas  tanaman  dari
media hidroponik lebih baik dibandingkan dari tanaman dengan media tanah.
Dalam  hidroponik  larutan  diserap  secara  langsung  oleh  akar  dan
kemudian akan diedarkan ke seluruh organ melalui berkas penganngkut yang
terdapat  dalam  batang.  Nutrisi  atau  mineral  ini  bukanlah  makanan  yang
sebenarnya  bagi  tanaman,  melainkan  hanya  elemen  penting  ( pada  proses
metabolisme)  untuk  menghasilkan  glukosa  (makanan  sebenarnya)  yang
dihasilkan selama fotosintesis.

hidroponik sistem dft
hidroponik

<a href="http://www.sitepromotiondirectory.com">http://www.sitepromotiondirectory.com</a>

solihin

Selasa, 28 Juli 2015

Nutrisi dan Pengaruh Unsur Hara

Hidroponik merupakan sistem bercocok tanam dengan menggunakan media selain tanah. Hal yang terpenting dalam budidaya tanaman dengan teknik hidroponik adalah air dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Beberapa kelebihan dalam bercocok tanam dengan teknik hidroponik adalah bisa dilakukan di lahan yang sempit, kesuburan dan produksi tanaman bisa dikontrol, produktivitas tinggi dan jarang terserang penyakit atau hama serta kebutuhan nutrisi tanaman bisa dikontrol (Surachman dan suyitno, 1996).

Ada beberapa model atau teknik untuk pengaplikasian sistem hidroponik. Diantaranya ada model Aeroponik, Drip Irigasi, NFT (Nutrient Film Technique), teknik Terapung. Dari beberapa macam model hidroponik tersebut masing masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam melakukan budidaya tanaman dengan teknik hidroponik, hal yang sangat perlu diperhatikan adalah unsur hara atau nutrisi bagi tanaman. Unsur-unsur hara esensial yang dibutuhkan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu unsur makro dan unsur mikro. Yang termasuk dalam unsur makro adalah unsur C, H, N, O, P, K, Ca, Mg, S, sedangkan yang termasuk unsur mikro antara lain Cl, B, Fe, Mn, Zn, Mo, dan Cu (Gardner et al., 2008).

Jika suatu tanaman kekurangan atau mengalami defisiensi unsur hara, baik makro maupun mikro maka tanaman tersebut akan mengalami gangguan. Gejala defisiensi suatu unsur hara sangat bervariasi dari satu tanaman ke tanaman lain. Menurut Sastrahidayat dan Soemarno (1991), ada gejala-gejala klasik tertentu yang berhubungan dengan kekurangan unsur hara, seperti uraian berikut.

a. Deisiensi N dan S dapat mengakibatkan tanaman lebih kecil (kerdil), klorosis. Defisiensi belerang tampak pada daun muda dan menyebabkan kematian pucukdan tepi daun, serta diikuti nekrosis. Defisiensi N menyebabkan tanaman menguning secara menyeluruh.
b. Defisiensi P menyebabkan tanaman kerdil tetapi daun-daunnya menjadi hijau tua dan sebagian menjadi keunguan.
c. Defisiansi K menghasilkan bercak-bercak kuning yang khas pada permukaan atas daun dan kemudian berkembang menjadi orange dan muncul nekrosis pada tepi daun; daun tua menunjukkan gejala lebih dulu.
d. Defisiensi Ca biasanya terbatas pada tepi daun yang berubah menjadi putih seperti tercuci. Daun-daun muda berubah bentuk seperti mangkok karena gangguan pada fase awal pembelahan sel. Biasanya daun-daun muda terpengaruh terlebih dahulu.
e. Defisiensi Fe menyebabkan klorosis, daun-daun muda terpengaruh terlebih dahulu, dan menguningnya daun terjadi menyeluruh pada seluruh helai daun. Unsur besi relatif tidak mobile dalam tubuh tanaman, sehingga kalau suplai besi berkurang maka gejala defisiensi cepat muncul pada jaringan muda.
f. Defisiensi Mg menyebabkan daun menguning (bronze) yang dapat dibedakan dari defisiensi unsur lainnya. Daun-daun tua atau daun yang terkena sinar matahari langsung terpengaruh lebih dulu. Tulang daun biasanya tetap hijau dan daging daun diantaranya menjadi klorosis, sehingga berlawanan dengan defisiensi nitrogen.
g. Defisiensi Zn dan B mengakibatkan daun-daun muda tidak dapat berkembang menjadi bentuk yang sempurna, dan kondisi seperti ini sering disebut “daun kerdil”. Defisiensi Zn juga menyebabkan klorosis daging daun, sedangkan defisiensi B dapat menyebabkan nekrosis jaringan tanaman. Tanaman yang defisiensi B sangat peka terhadap gangguan penyakit.
h. Defisiensi Cu dan Mo mempengaruhi ujung dan tepi daun, yakni menguning dan seperti terbakar. 

(Ahmad Solikhin, S si)

Rabu, 10 Juni 2015

Jual Pupuk Hidroponik AB Mix

"jual pupuk" jual pupuk hidroponik AB mix, kualitas sangat baik, sudah saya bandingkan dengan jenis pupuk hidroponik lainnya, merk "goodplant" untuk harga ukuran 0,5 liter 1 paket A dan B = 25 rb untuk harga ukuran 2,5 liter 1 paket A dan B = 95 rb ada pupuk khusus sayuran daun, dan pupuk khusus bunga, umbi dan buah minat sms/wa 085740475081, bisa kirim seluruh indonesia
lihat kandungannya di gambar berikut:
pupuk khusus daun:
-N total : 24,6%, Ca : 12,2%, K : 34,9%, Mg : 6,1%, S : 9,7%, P : 7,4%, Fe : 3,35%, Mn : 1,7%, Cu : 1,7%, Bo : 0,87%, Zn : 0,6%, Mo : 0,023%

jual pupuk hidroponik AB mix
jual pupuk hidroponik AB mix
jual pupuk hidroponik AB mix